Sabtu, 22 Maret 2014

Teori – Teori Tipe Fisik (Body Types Theories) Dalam Tindak Kejahatan



PROGRAM STUDY JINAYAH SIYASAH
FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SUNAN KALI JAGA
YOGYAKARTA
2013

BAB I
PEMBAHASAN
1. Pengertian Body Types Theories
Jika mengacu pada bab mengenai aliran kriminologi, telah dipelajari bahwa aliran kriminologi adalah pengelompokan teori-teori yang memiliki kesamaan untuk mempermudah dalam mempelajari kriminologi. Dengan demikian, teori-teori kriminologi secara sederhana juga dikelompokkan ke dalam teori-teori karena faktor individu manusia (internal) dan teori-teori karena faktor eksternal manusia.[1] Teori bentuk tubuh adalah kelompok teori yang berasumsi bahwa bentuk atau konstruksi fisik penjahat berbeda dengan yang bukan penjahat. Konstruksi fisik inilah yang menyebabkan munculnya tindak kriminal.
Stephan Hurwitz mengelompokkan teori kriminologi berdasarkan dua pandangan: Teori berdasarkan pandangan individual, Teori berdasarkan pandangan sosiologis.
Teori kriminologi berdasarkan faktor internal:
1. Teori tipe fisik (body types theories);
2. Teori tipe genetika (keturunan)
3. Teori tipe mental
Teori kriminologi berdasarkan faktor eksternal: Teori penyimpangan budaya (differential association), Teori anomie, Teori interaksionis, Teori konflik, Teori labeling, Teori kontrol sosial.
Physiognomy adalah ilmu yang mempelajari tentang bentuk muka dengan tujuan untuk menyimpulkan karakter atau kepribadian. Phrenology adalah ilmu yang mempelajari kelainan pada tengkorak kepala atau kepala bagian atas dengan maksud untuk menyimpulkan karakter atau kepribadian seseorang.[2] J. Baptiste della Porte (1535-1615) adalah orang pertama yang meneliti hubungan antara karakter fisik criminal dengan jenis kriminalitas yang ia geluti. Porte menyimpulkan bahwa pencuri mempunyai kuping kecil, bulu kening, jari yang langsing dan matanya selalu bergerak. Gall (1758-1828) dan Spurzheim (1776-1832) adalah dua orang ahli phrenology.[3] Dikatakan bahwa berdasarkan bentuk kepala dapat diketahui apakah seseorang itu pencuri, alkoholisme, pintar, dll. Dapat dikenali berdasarkan bentuk kepala.
Gambar Physiognomy
Gambar Phrenology
A. Anthropologi Kriminal
Anthropologi kriminal adalah sebuah pembagian teori dalam kriminologi yang beranggapan bahwa penjahat melakukan kejahatan karena warisan yang berupa ciri-ciri biologis yang merupakan karakteristik awal periode perkembangan evolusi manusia. Cesare Lombrosso (1835-1909) mengetengahkan teori criminal atavism (yang berasal dari nenek moyang).[4] Dikatakan bahwa penjahat itu dilahirkan inferior baik secara fisik maupun biologis oleh karenanya ia mereka helpless untuk berbuat sesuatu tentang perbedaanya itu. Pendapat ini disalahkan (meski tidak ditolak) oleh Goring (1870-1919) dikatakan bahwa kriminalitas serius adalah akibat dari konstitusi, fisik, mental dan kecenderungan moral.
Kecenderungan moral sifatnya biologis dan seseuatu yang melekat. Penjahat biasanya mempunyai bentuk fisik yang lebih kecil dalam bentuk dan berat jika dibandingkan orang pada umumnya. Hooton penganut paham Darwinisme mengatakan bahwa criminal mempunyai sifat inferior biologi dan termasuk dan termasuk yang melekat di dalamnya sebagai pencetus anthropologi kriminal memperoleh pengaruh dari positivisme Comte dan Charles Darwin. Akan tetapi sebelum itu, munculnya Physiognomy dan Phrenology membawa banyak pengaruh dalam perkembangan anthropologi kriminal. Menurut Cesare Lombrosso di dalam bukunya, “L’huomo Delinquente”, berdasarkan hasil penelitian di sebuah penjara, bahwa[5]:
1.      Genus homo delinquens (merupakan suatu jenis manusia sendiri)
2.      Il delinquente nato (mereka dilahirkan demikian)
3.      Tidak ada pengaruh lingkungan yang dapat mengubah.
Menurut Lombrosso, orang-orang yang mewarisi sifat nenek moyangnya yang jahat seperti terlihat dalam ciri-ciri fisiknya antara lain seperti [6]:
1.      Isi tengkorak yang kurang dan terdapat pada mukanya, dimana ciri yang lain berbeda dengan roman muka orang pada umumnya;
2.      Roman mukanya nampak agak ganjil,  Kurang berperasaan (tahan sakit);
3.      Suka akan tatoo pada bagian tubuhnya
Jika era anthropologi kriminal dipakai untuk menggambarkan hubungan antara kejahatan dengan bagian-bagian tertentu dari tubuh manusia terutama tengkorak kepala, maka teori tipe fisik mempelajari manusia sebagai suatu kesatuan jasmaniah rohaniah.
A. Ernst Kretchmer 1888-1964 [7]
Studi 260 orang gila di wasabia tipe-tipe tubuh :
1.      Asthenic atau Leptosomic: kurus, bertubuh ramping, berbahu kecil dengan tinggi badan yang seimbang, disamping itu astenik dapat pula orangnya berotot dan atletis. Tipe ini berasosiasi dengan schizophrenia, introvert, idealism dan menarik diri. Astenik berhubungan dengan pencurian dan penipuan.
2.      Athletic: menengah tinggi, kuat, berotot, bertulang besar, perkembangan kuat antara kerangka dan otot-otot. Tipe atletis Nampak berhubungan dengan kejahatan kekerasaan.
3.      Pyknic: perkembangan kuat dari bagian luar rongga badan manusia, kepala, dada, perut besar dengan bakat (proclivity) penumpukan lemak (bertumbuh gemuk), berasosiasi dengan manic-depressiveness, cenderung menunjukan suasana hatinya, extrovert, realistis dan gembira. Pyknic berhubungan dengan kejahatan yang berhubungan dengan penipuan dan pemalsuan.
4.      Tipe campuran: variasi ketidak teraturan fisik.
Tipe Fisik Erenst Kretschmer :


(Gambar Tipe Fisik Kretchme)
B. Ernest A.Hooten (1887-1954) [8]
Meneliti 17.000 orang; 13.873 adalah penghuni penjara (Narapidana). Disimpulkan bahwa teori biologis Lombroso itu benar, kecuali Lombroso telah gagal mengkategorikan penjahat berdasarkan tipe-tipe sergapan yang dilakukan. Studi ini dilakukan dengan cara membandingkan penghuni-penghuni penjara di Amerika dengan suatu kontrol group non kriminal. Hasil penelitian hooten mengatakan bahwa para penjahat berbeda secara inferior dibanding dengan anggota masyarakat lainnya dalam hampir semua ukuran tubuh/ fisik mereka. Kemudian Hooten juga menyarankan adanya pemisahan keturunan kriminal dengan rekomendasi mensterilkan atau membersihkan mereka. Disimpulkan pula bahwa penjahat biasanya mempunyai leher panjang dan kurus, kumis dan rambut tipis, berwarna merah kecoklatan dan bibir tipis.[9] Hasil penelitian: penghapusan keturunan kriminal, artinya tidak ada orang yg dilahirkan untuk berbuat kejahatan.
(Gambar Tipe Pelaku kejahataan Hooten)

C. William H.Sheldon (1898-1977)
            Teori seldom mendasarkan pada embriologi dan tertarik menghubungkan antara bentuk tubuh dan tempramen.[10] Ia meneliti 200 orang delinquent berusia 15-21 tahun. Disimpulkan bahwa delinquent mempunyai mesomorphy yang besar (Mesomorphy adalah tendensi mempunyai tulang besar dan berotot).[11] Sheldon membagi tiga somatipe menjadi:
  1. The endomorph (memiliki tubuh gemuk), berasal dari kata endoderm yang berarti usus. Karenanya orang bertipe ini adalah orang gemuk, ada kecenderungan untuk menjadi gemuk, bulat, gembira bentuk badan bulat, anggota-anggota badan pendek, tulang-tulang kecil dan kulit halus, kulit lembut dan licin, suka makan dan sosialisasi, extrovert, relaks, lembut.
  2. The mesomorph (berotot dan bertubuh atletis) berasal dari kata mesoderm yang berarti tulang, otot dan kekar. Tipe ini adalah berbadan besar, dada lebar, tangan besar, bila kurus bentuk badan persegi panjang, kalau tidak menjadi gemuk sekali; karena ia aktif, bertempramen dinamis, senang berjalan, berbicara, bertingkah laku agresif, assertif, dominan, cenderung menikmati latihan fisik dan adventuring.
  3. The ectomorph (tinggi,kurus fisik yg rapuh) berasal dari kata  wctoderm yang berarti jaringan tipis pada sistem syaraf, karenanya mereka biasanya berbadan kurus, lemah, kecil, bertulang, wajah kecil, hidung runcing,  rambut halus dan relatif isi badan sedikit. Orang ini bertempramen cerebrotonic, introvert, selalu tidak puas, alergi, kulitnya bermasalah, lelah kronis, insomnia, hidungnya peka dan cenderung tenggelam dalam lautan massa. Tipe Fisik William Sheldon :
Gambar Tipe Fisik Sheldon
D. Sheldon glueck (1896-1980) & Eleanor glueck (1898-1972)
Adalah sepasang suami-istri yang meneliti hubungan antara fisik dan kenakalan. Dari 1000 orang yang diteliti (500 anak nakal dan 500 bukan anak nakal) ditemukan bahwa 60% dari delinkuen adalah Mesomorph.[12] Hasil studi komparatif antara pria delinquent dengan non delinquent. Ciri-ciri pria delinquent :
1.      Wajah yg lebih sempit (kecil)
  1. Dada yang lebih besar
  2. Pinggang yang lebih besar dan luas
  3. Lengan bawah dan lengan atas yang lebih besar
(Gambar Tipe fisik Mesomorph)
E. Disfungsi otak
Kerusakan otak sejak lahir atau kecelakaan tidak harus selalu memunculkan perilaku antisocial namun beberapa predisposisi perilaku antisosial dapat dikaitkan dengan disorganisasi otak, The dyscontrol syndrome adalah gejala alkoholistik, perilaku seksual impulsif dan kecenderungan melanggar aturan lalu lintas. Disfungsi neuro psikologis sebagai indikasi adanya gangguan otak.[13]  Sintesa perspektif, teori biologis sebaiknya dilihat dalam rangka pendekatan multi faktor, dimana teori biologi adalah salah satu diantaranya interaksi antara teori kriminologi yang berorientasi biologis dan yang berorientasi sosiologis. Teori ini berlandaskan pada pendapat bahwa penjahat adalah tipe orang-orang yang memiliki cap tertentu.
Disfungsi otak dan cacat neurologis secara umum ditemukan pada penjahat pada umumnya dan Kerusakan pada fungsi sensori dan motorik yang membawa prilaku menyimpang, Macam-macam learning disabilites :
1.       Dyslexia (gagal menguasai skil berbahasa setaraf dengan kemampuan intelektual).
2.       Aphasia (suatu problem komunikasi verbal atau masalah dalam memahami pembicaraan orang lain).
3.       Hyperactive.
F. Kriminalitas dan Faktor Genetik
            Ada beberapa hasil kajian yang menghubungkan faktor-faktor genetika dengan kriminalitas, antara lain studi tentang orang kembar (Twin Studis), adopsi (adoption Studies) dan Cromosom ( The XYY syindrom).
            Twin studies (orang kembar) Penelitian ini dilakukan oleh Karl Cristiansen & Sarnoff A Mednick Identical twin/Monozygotic twins: Satu sel telur membelah menjadi 2 embrio (gen ke 2 kembar tersebut sama) para peneliti telah meneliti Monozigotic twins dihasilkan dari satu telur yang dibuahi yang membelah menjadi dua embrio kembar seperti ini membagi sama gen-gen mereka. Jika pasangannya melakukan maka ia juga melakukan cenderung melakukan kriminalitas.
             Fraternal twin/Dizygotic twins: 2 sel telur dibuahi pada saat bersamaan, untuk membuktikan apakah benar kejahatan ditentukan oleh genetika, Fraternal atau Dizygotic dihasilkan dari dua telur terpisah, keduanya dibuahi pada saat yang bersamaan. mereka membagi sekitar setengah dari gen-gen mereka The XYY syndrome(cromosom) Mereka yang memiliki kromosom XYY cendrung bertubuh tinggi, secara fisik agresif, sering melakukan kekerasan. Tiap manusia memiliki 23 pasang kromosom yang diwariskan Perempuan = Mendapat 1 X dari ayah dan ibu, Laki-laki = mendapat 1 X dari ibu dan 1 Y dari ayah, XYY abnormalis genetika karena ia menerima 2Y
            Mereka melakukan study terhadap 3.586 pasangan kembar disatu kawasan Denmark antara tahun 1881 dan tahun 1910 dikaitkan dengan kejahatan serius. mereka menemukan bahwa pada indetical twins jika pasangannya melakukan kejahatan maka 50% pasanganya juga melakukan kejahatan sedangkan pada Fraternal twins angka tersebut hanya 20%. Temuan ini mendukung hipotesa bahwa beberapa pengaruh genetika meningkatkan resiko kriminalitas. selain itu juga ada study terhadap adopsi anak, yang menyimpulkan bahwa, kriminalitas dari orang tua asli (orang tua bilologis) memiliki pengaruh besar terhadap anak disamping kriminalitas orang tua angkat.
             









BAB II
PENUTUP
1. Kesimpulan
            Body Typhes Theories (Teori tipe fisik) adalah Teori ini mengemukakan bahwa penjahat itu dapat dilihat dengan kondisi fisik tertentu. para ahli yang memiliki teori dengan model tipe fisik ini melihat orang melakukan kejahatan dapat diamati melalui keadaan fisik baik fisik yang terlihat yaitu lahiriah maupun fisik yang termasuk ke dalam gen atau kromosom-kromosom dalam tubuh.
            William H Sheldon (1898-1917) dia memformulasikan tipe-tipe tubuh yang dapat dikelompokkan menjadi:
1.      The Endomorph (memiliki tubuh gemuk)
2.      The Mesomorph (berotot dan bertubuh Atletis)
3.      The ectomorph (tinggi, kurus, fisik yang rapuh)
            Sheldon Gluck (1896-1980) dan Eleanor Gluck (1898-1972) temuan William Sheldon tadi mendapat dukungan dari Sheldon Gluck dan eleanor Gluck yang melakukan study kompartif antara pria Delinquent dengan non delinquent. sebagai suatu kelompok, pria Delinquent didapati memiliki wajah yang lebih sempit. (kecil) dada lebar, pinggang yang lebih besar dan luas, lengan bawah dan lengan atas yang lebih besar dibandingkan non Delinquent. penyelidikan mereka juga menyimpulkan bahwa kurang lebih 60 % delinquent dan 31 % non delinquent didominasi mereka yang Mesomorphic.
            Ada beberapa hasil kajian yang menghubungkan faktor-faktor genetika dengan kriminalitas, antara lain studi tentang orang kembar (Twin Studis), adopsi (adoption Studies) dan Cromosom ( The XYY syindrom).
           

Daftar Pustaka
1.      Collinson, Diane diterjemahkan oleh Ilzamudin Ma’mur dan Mufti Ali, Lima Puluh Filsuf Dunia yang Menggerakkan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2001
2.      Hurwitz, Stephan diterjemahkan oleh L. Moeljatno, Kriminologi, Jakarta: Bina Aksara, 1986
3.      JE. Sahetapy, Teori Kriminologi Suatu Pengantar, Bandung: Citra Aditya Bakti, 1992
4.      Purnianti dan Moh. Kemal Darmawan, Mahzab dan Penggolongan Teori dalam Kriminologi, Bandung: Citra Aditya Bakti, 1994
5.      Romli Atmasasmita, Teori dan Kapita Selekta Kriminologi, Bandung: PT. Eresco, 1992
6.      Soedjono Dirdjosisworo, Pengantar Penelitian Kriminologi, Bandung: Remaja Karya, 1984



                [1] Hurwitz, Stephan diterjemahkan oleh L. Moeljatno, Kriminologi, hal 6-8
                [2] http://www.gethenchnow.com/the-three-different-body-types/
                [3]http://www.terrapie.de/html/personlichkeit.html
[4] Collinson Diane diterjemahkan oleh Ilzamudin Ma’mur dan Mufti Ali,  Lima Puluh Filsuf Dunia yang Menggerakkan, Hal 46
[5] Ibid, hal 50
[6] Soedjono Dirdjosisworo, Pengantar Penelitian Kriminologi, Hal 96
[7] Purnianti dan Moh. Kemal Darmawan, Mahzab dan Penggolongan Teori dalam Kriminologi, Hal 79
[8]Ibid, Mahzab dan Penggolongan Teori dalam Kriminologi, Hal 82
[9] Romli Atmasasmita, Teori dan Kapita Selekta Kriminologi, Hal 14
[10] Purnianti dan Moh. Kemal Darmawan, Mahzab dan Penggolongan Teori dalam Kriminologi, Hal 86
                [11] Soedjono Dirdjosisworo, Pengantar Penelitian Kriminologi, Hal 113
                [12] Ibid, Pengantar Penelitian Kriminologi ,115

1 komentar:

  1. KISAH CERITA SAYA SEBAGAI NAPI TELAH DI VONIS BEBAS,
    BERKAT BANTUAN BPK Dr. H. Haswandi ,SH.,SE.,M.Hum BELIAU SELAKU PANITERA MUDA DI KANTOR MAHKAMAH AGUNG (M.A) DAN TERNYATA BELIAU BISA MENJEMBATANGI KEJAJARAN PA & PN PROVINSI.

    Assalamu'alaikum sedikit saya ingin berbagi cerita kepada sdr/i , saya adalah salah satu NAPI yang terdakwah dengan penganiayaan pasal 351 KUHP dengan ancaman hukuman 2 Tahun 8 bulan penjara, singkat cerita sewaktu saya di jengut dari salah satu anggota keluarga saya yang tinggal di jakarta, kebetulan dia tetangga dengan salah satu anggota panitera muda perdata M.A, dan keluarga saya itu pernah cerita kepada panitera muda M.A tentang masalah yang saya alami skrg, tentang pasal 351 KUHP, sampai sampai berkas saya di banding langsun ke jakarta, tapi alhamdulillah keluarga saya itu memberikan no hp dinas bpk Dr. H. Haswandi ,SH.,SE.,M.Hum Beliau selaku panitera muda perdata di kantor M.A pusat, dan saya memberanikan diri call beliau dan meminta tolong sama beliau dan saya juga menjelas'kan masalah saya, dan alhamdulillah beliau siap membantu saya setelah saya curhat masalah kasus yang saya alami, alhamdulillah beliau betul betul membantu saya untuk di vonis dan alhamdulillah berkat bantuan beliau saya langsun di vonis bebas dan tidak terbukti bersalah, alhamdulillah berkat bantuan bpk Dr. H. Haswandi ,SH.,SE.,M.Hum beliau selaku ketua panitera muda perdata di kantor Mahkamah Agung R.I no hp bpk Dr. H. Haswandi ,SH.,SE.,M.Hum 0823-5240-6469 Bagi teman atau keluarga teman yang lagi terkenah musibah kriminal, kalau belum ada realisasi masalah berkas anda silah'kan hub bpk Dr. H. Haswandi ,SH.,SE.,M.Hum semoga beliau bisa bantu anda. Wassalam.....

    BalasHapus