PROGRAM STUDY
JINAYAH SIYASAH
FAKULTAS
SYARI’AH DAN HUKUM
UNIVERSITAS
ISLAM NEGRI SUNAN KALI JAGA
YOGYAKARTA
2013
BAB I
PEMBAHASAN
1. Pengertian Body Types Theories
Jika mengacu pada bab mengenai aliran kriminologi, telah dipelajari
bahwa aliran kriminologi adalah pengelompokan teori-teori yang memiliki
kesamaan untuk mempermudah dalam mempelajari kriminologi. Dengan demikian,
teori-teori kriminologi secara sederhana juga dikelompokkan ke dalam
teori-teori karena faktor individu manusia (internal) dan teori-teori karena faktor
eksternal manusia.[1]
Teori bentuk tubuh adalah kelompok teori yang berasumsi bahwa bentuk atau
konstruksi fisik penjahat berbeda dengan yang bukan penjahat. Konstruksi fisik
inilah yang menyebabkan munculnya tindak kriminal.
Stephan Hurwitz mengelompokkan teori kriminologi
berdasarkan dua pandangan: Teori berdasarkan pandangan individual, Teori berdasarkan
pandangan sosiologis.
Teori kriminologi berdasarkan faktor
internal:
1. Teori tipe fisik (body types theories);
2. Teori tipe genetika (keturunan)
3. Teori tipe mental
Teori kriminologi berdasarkan faktor
eksternal: Teori penyimpangan budaya (differential association), Teori anomie, Teori
interaksionis, Teori konflik, Teori labeling, Teori kontrol sosial.
Physiognomy adalah ilmu yang mempelajari tentang bentuk muka
dengan tujuan untuk menyimpulkan karakter atau kepribadian. Phrenology
adalah ilmu yang mempelajari kelainan pada tengkorak kepala atau kepala bagian
atas dengan maksud untuk menyimpulkan karakter atau kepribadian seseorang.[2] J.
Baptiste della Porte (1535-1615) adalah orang pertama yang meneliti
hubungan antara karakter fisik criminal dengan jenis kriminalitas yang ia
geluti. Porte menyimpulkan bahwa pencuri mempunyai kuping kecil, bulu kening,
jari yang langsing dan matanya selalu bergerak. Gall (1758-1828) dan Spurzheim
(1776-1832) adalah dua orang ahli phrenology.[3]
Dikatakan bahwa berdasarkan bentuk kepala dapat diketahui apakah seseorang itu
pencuri, alkoholisme, pintar, dll. Dapat dikenali berdasarkan bentuk kepala.
Gambar Physiognomy
Gambar Phrenology
A. Anthropologi Kriminal
Anthropologi kriminal adalah sebuah pembagian teori dalam kriminologi
yang beranggapan bahwa penjahat melakukan kejahatan karena warisan yang berupa
ciri-ciri biologis yang merupakan karakteristik awal periode perkembangan
evolusi manusia. Cesare Lombrosso (1835-1909) mengetengahkan
teori criminal atavism (yang berasal dari nenek moyang).[4] Dikatakan
bahwa penjahat itu dilahirkan inferior baik secara fisik maupun biologis oleh
karenanya ia mereka helpless untuk berbuat sesuatu tentang perbedaanya
itu. Pendapat ini disalahkan (meski tidak ditolak) oleh Goring (1870-1919)
dikatakan bahwa kriminalitas serius adalah akibat dari konstitusi, fisik,
mental dan kecenderungan moral.
Kecenderungan moral sifatnya biologis dan seseuatu yang melekat. Penjahat
biasanya mempunyai bentuk fisik yang lebih kecil dalam bentuk dan berat jika
dibandingkan orang pada umumnya. Hooton penganut paham Darwinisme mengatakan
bahwa criminal mempunyai sifat inferior biologi dan termasuk dan termasuk yang
melekat di dalamnya sebagai pencetus anthropologi kriminal memperoleh pengaruh dari
positivisme Comte dan Charles Darwin. Akan tetapi sebelum itu, munculnya Physiognomy
dan Phrenology membawa banyak pengaruh dalam perkembangan anthropologi
kriminal. Menurut Cesare Lombrosso di dalam bukunya, “L’huomo
Delinquente”, berdasarkan hasil penelitian di sebuah penjara, bahwa[5]:
1. Genus homo delinquens (merupakan suatu jenis manusia sendiri)
2. Il delinquente nato (mereka dilahirkan demikian)
3. Tidak ada pengaruh lingkungan yang dapat mengubah.
Menurut Lombrosso, orang-orang yang mewarisi sifat nenek moyangnya
yang jahat seperti terlihat dalam ciri-ciri fisiknya antara lain seperti [6]:
1. Isi tengkorak yang kurang dan terdapat pada mukanya, dimana ciri yang
lain berbeda dengan roman muka orang pada umumnya;
2. Roman mukanya nampak agak ganjil, Kurang berperasaan (tahan sakit);
3. Suka akan tatoo pada bagian tubuhnya
Jika era anthropologi kriminal dipakai untuk menggambarkan hubungan
antara kejahatan dengan bagian-bagian tertentu dari tubuh manusia terutama
tengkorak kepala, maka teori tipe fisik mempelajari manusia sebagai suatu
kesatuan jasmaniah rohaniah.
Studi 260 orang gila di wasabia
tipe-tipe tubuh :
1. Asthenic atau Leptosomic: kurus, bertubuh
ramping, berbahu kecil dengan tinggi badan yang seimbang, disamping itu astenik dapat pula
orangnya berotot dan atletis. Tipe ini berasosiasi dengan schizophrenia,
introvert, idealism dan menarik diri. Astenik berhubungan dengan
pencurian dan penipuan.
2. Athletic: menengah tinggi, kuat, berotot, bertulang besar, perkembangan kuat antara kerangka dan otot-otot. Tipe atletis
Nampak berhubungan dengan kejahatan kekerasaan.
3. Pyknic: perkembangan kuat dari
bagian luar rongga badan manusia, kepala, dada, perut besar dengan bakat (proclivity)
penumpukan lemak (bertumbuh gemuk), berasosiasi dengan manic-depressiveness, cenderung
menunjukan suasana hatinya, extrovert, realistis dan gembira. Pyknic
berhubungan dengan kejahatan yang berhubungan dengan penipuan dan pemalsuan.
4. Tipe campuran:
variasi ketidak teraturan fisik.
Tipe Fisik Erenst
Kretschmer :
(Gambar Tipe Fisik
Kretchme)
Meneliti 17.000 orang; 13.873 adalah penghuni penjara (Narapidana).
Disimpulkan bahwa teori biologis Lombroso itu benar, kecuali Lombroso telah
gagal mengkategorikan penjahat berdasarkan tipe-tipe sergapan yang dilakukan. Studi ini dilakukan dengan cara membandingkan penghuni-penghuni
penjara di Amerika dengan suatu kontrol group non kriminal. Hasil penelitian
hooten mengatakan bahwa para penjahat berbeda secara inferior dibanding dengan
anggota masyarakat lainnya dalam hampir semua ukuran tubuh/ fisik mereka.
Kemudian Hooten juga menyarankan adanya pemisahan keturunan kriminal dengan
rekomendasi mensterilkan atau membersihkan mereka. Disimpulkan pula bahwa penjahat biasanya mempunyai leher panjang dan
kurus, kumis dan rambut tipis, berwarna merah kecoklatan dan bibir tipis.[9] Hasil
penelitian: penghapusan keturunan kriminal, artinya tidak ada orang yg
dilahirkan untuk berbuat kejahatan.
(Gambar Tipe Pelaku kejahataan Hooten)
C. William
H.Sheldon (1898-1977)
Teori seldom
mendasarkan pada embriologi dan tertarik menghubungkan antara bentuk tubuh dan
tempramen.[10]
Ia meneliti 200 orang delinquent berusia 15-21 tahun. Disimpulkan bahwa
delinquent mempunyai mesomorphy yang besar (Mesomorphy adalah tendensi
mempunyai tulang besar dan berotot).[11]
Sheldon membagi tiga somatipe menjadi:
- The endomorph (memiliki
tubuh gemuk), berasal dari kata endoderm yang berarti usus. Karenanya orang
bertipe ini adalah orang gemuk, ada kecenderungan untuk menjadi gemuk,
bulat, gembira bentuk badan bulat, anggota-anggota badan pendek,
tulang-tulang kecil dan kulit halus, kulit lembut dan licin, suka makan
dan sosialisasi, extrovert, relaks, lembut.
- The mesomorph (berotot dan bertubuh atletis) berasal dari kata
mesoderm yang berarti tulang, otot dan kekar. Tipe ini adalah berbadan
besar, dada lebar, tangan besar, bila kurus bentuk badan persegi panjang, kalau
tidak menjadi gemuk sekali; karena ia aktif, bertempramen dinamis, senang
berjalan, berbicara, bertingkah laku agresif, assertif, dominan, cenderung
menikmati latihan fisik dan adventuring.
- The ectomorph (tinggi,kurus fisik yg rapuh) berasal dari kata wctoderm
yang berarti jaringan tipis pada sistem syaraf, karenanya mereka biasanya
berbadan kurus, lemah, kecil, bertulang, wajah kecil, hidung runcing, rambut halus dan relatif isi badan
sedikit. Orang ini bertempramen cerebrotonic, introvert, selalu tidak
puas, alergi, kulitnya bermasalah, lelah kronis, insomnia, hidungnya peka
dan cenderung tenggelam dalam lautan massa. Tipe Fisik William Sheldon
:
Gambar Tipe Fisik Sheldon
D. Sheldon glueck (1896-1980) & Eleanor glueck
(1898-1972)
Adalah sepasang suami-istri yang meneliti hubungan antara fisik dan
kenakalan. Dari 1000 orang yang diteliti (500 anak nakal dan 500 bukan anak
nakal) ditemukan bahwa 60% dari delinkuen adalah Mesomorph.[12] Hasil studi
komparatif antara pria delinquent dengan non
delinquent. Ciri-ciri pria
delinquent :
1. Wajah yg lebih
sempit (kecil)
- Dada yang lebih
besar
- Pinggang yang lebih
besar dan luas
- Lengan bawah dan lengan atas yang lebih besar
(Gambar Tipe fisik Mesomorph)
E. Disfungsi otak
Kerusakan otak sejak lahir atau kecelakaan tidak harus selalu
memunculkan perilaku antisocial namun beberapa predisposisi perilaku
antisosial dapat dikaitkan dengan disorganisasi otak, The dyscontrol
syndrome adalah gejala alkoholistik, perilaku seksual impulsif dan
kecenderungan melanggar aturan lalu lintas. Disfungsi neuro psikologis sebagai
indikasi adanya gangguan otak.[13] Sintesa perspektif, teori biologis
sebaiknya dilihat dalam rangka pendekatan multi faktor, dimana teori biologi adalah
salah satu diantaranya interaksi antara teori kriminologi yang
berorientasi biologis dan yang berorientasi sosiologis. Teori ini berlandaskan pada pendapat bahwa penjahat adalah tipe orang-orang yang memiliki cap tertentu.
Disfungsi
otak dan cacat neurologis secara umum ditemukan pada penjahat pada umumnya dan
Kerusakan pada fungsi sensori dan motorik yang membawa prilaku menyimpang, Macam-macam
learning disabilites :
1.
Dyslexia
(gagal menguasai skil berbahasa setaraf dengan kemampuan intelektual).
2.
Aphasia
(suatu problem komunikasi verbal atau masalah dalam memahami pembicaraan orang
lain).
3.
Hyperactive.
F. Kriminalitas dan Faktor Genetik
Ada beberapa hasil kajian
yang menghubungkan faktor-faktor genetika dengan kriminalitas, antara lain
studi tentang orang kembar (Twin Studis), adopsi (adoption Studies) dan
Cromosom ( The XYY syindrom).
Twin studies (orang kembar) Penelitian ini dilakukan
oleh Karl Cristiansen
& Sarnoff A Mednick
Identical twin/Monozygotic twins: Satu sel telur membelah menjadi 2 embrio (gen
ke 2 kembar tersebut sama) para peneliti telah meneliti Monozigotic twins
dihasilkan dari satu telur yang dibuahi yang membelah menjadi dua embrio kembar
seperti ini membagi sama gen-gen mereka. Jika
pasangannya melakukan maka ia juga melakukan cenderung
melakukan kriminalitas.
Fraternal twin/Dizygotic
twins: 2 sel telur dibuahi pada saat bersamaan, untuk membuktikan apakah benar
kejahatan ditentukan oleh genetika, Fraternal atau Dizygotic dihasilkan dari dua telur terpisah, keduanya
dibuahi pada saat yang bersamaan. mereka membagi sekitar setengah dari gen-gen
mereka The XYY syndrome(cromosom) Mereka yang memiliki kromosom XYY cendrung
bertubuh tinggi, secara fisik agresif, sering melakukan kekerasan. Tiap manusia
memiliki 23 pasang kromosom yang diwariskan Perempuan = Mendapat 1 X dari ayah
dan ibu, Laki-laki = mendapat 1 X dari ibu dan 1 Y dari ayah, XYY abnormalis
genetika karena ia menerima 2Y
Mereka melakukan study terhadap 3.586 pasangan kembar
disatu kawasan Denmark antara tahun 1881 dan tahun 1910 dikaitkan
dengan kejahatan serius. mereka menemukan bahwa pada indetical twins jika
pasangannya melakukan kejahatan maka 50% pasanganya juga melakukan kejahatan
sedangkan pada Fraternal twins angka tersebut hanya 20%. Temuan ini mendukung
hipotesa bahwa beberapa pengaruh genetika meningkatkan resiko kriminalitas.
selain itu juga ada study terhadap adopsi anak, yang menyimpulkan bahwa,
kriminalitas dari orang tua asli (orang tua bilologis) memiliki pengaruh besar
terhadap anak disamping kriminalitas orang tua angkat.
BAB II
PENUTUP
1. Kesimpulan
Body Typhes Theories (Teori tipe
fisik) adalah Teori ini
mengemukakan bahwa penjahat itu dapat dilihat dengan kondisi fisik tertentu.
para ahli yang memiliki teori dengan model tipe fisik ini melihat orang
melakukan kejahatan dapat diamati melalui keadaan fisik baik fisik yang
terlihat yaitu lahiriah maupun fisik yang termasuk ke dalam gen atau
kromosom-kromosom dalam tubuh.
William
H Sheldon (1898-1917) dia memformulasikan tipe-tipe tubuh yang dapat
dikelompokkan menjadi:
1. The Endomorph (memiliki tubuh gemuk)
2. The Mesomorph (berotot dan bertubuh Atletis)
3. The ectomorph (tinggi, kurus, fisik yang rapuh)
Sheldon Gluck (1896-1980) dan
Eleanor Gluck (1898-1972) temuan
William Sheldon tadi mendapat dukungan dari Sheldon Gluck dan eleanor Gluck
yang melakukan study kompartif antara pria Delinquent dengan non delinquent.
sebagai suatu kelompok, pria Delinquent didapati memiliki wajah yang lebih
sempit. (kecil) dada lebar, pinggang yang lebih besar dan luas, lengan bawah
dan lengan atas yang lebih besar dibandingkan non Delinquent. penyelidikan
mereka juga menyimpulkan bahwa kurang lebih 60 % delinquent dan 31 % non
delinquent didominasi mereka yang Mesomorphic.
Ada beberapa hasil kajian yang menghubungkan faktor-faktor genetika dengan
kriminalitas, antara lain studi tentang orang kembar (Twin Studis), adopsi
(adoption Studies) dan Cromosom ( The XYY syindrom).
Daftar Pustaka
1. Collinson, Diane
diterjemahkan oleh Ilzamudin Ma’mur dan Mufti Ali, Lima Puluh Filsuf Dunia
yang Menggerakkan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2001
2. Hurwitz, Stephan
diterjemahkan oleh L. Moeljatno, Kriminologi, Jakarta: Bina Aksara, 1986
3. JE. Sahetapy, Teori
Kriminologi Suatu Pengantar, Bandung: Citra Aditya Bakti, 1992
4. Purnianti dan Moh.
Kemal Darmawan, Mahzab dan Penggolongan Teori dalam Kriminologi, Bandung: Citra
Aditya Bakti, 1994
5. Romli Atmasasmita,
Teori dan Kapita Selekta Kriminologi, Bandung: PT. Eresco, 1992
6. Soedjono Dirdjosisworo,
Pengantar Penelitian Kriminologi, Bandung: Remaja Karya, 1984
KISAH CERITA SAYA SEBAGAI NAPI TELAH DI VONIS BEBAS,
BalasHapusBERKAT BANTUAN BPK Dr. H. Haswandi ,SH.,SE.,M.Hum BELIAU SELAKU PANITERA MUDA DI KANTOR MAHKAMAH AGUNG (M.A) DAN TERNYATA BELIAU BISA MENJEMBATANGI KEJAJARAN PA & PN PROVINSI.
Assalamu'alaikum sedikit saya ingin berbagi cerita kepada sdr/i , saya adalah salah satu NAPI yang terdakwah dengan penganiayaan pasal 351 KUHP dengan ancaman hukuman 2 Tahun 8 bulan penjara, singkat cerita sewaktu saya di jengut dari salah satu anggota keluarga saya yang tinggal di jakarta, kebetulan dia tetangga dengan salah satu anggota panitera muda perdata M.A, dan keluarga saya itu pernah cerita kepada panitera muda M.A tentang masalah yang saya alami skrg, tentang pasal 351 KUHP, sampai sampai berkas saya di banding langsun ke jakarta, tapi alhamdulillah keluarga saya itu memberikan no hp dinas bpk Dr. H. Haswandi ,SH.,SE.,M.Hum Beliau selaku panitera muda perdata di kantor M.A pusat, dan saya memberanikan diri call beliau dan meminta tolong sama beliau dan saya juga menjelas'kan masalah saya, dan alhamdulillah beliau siap membantu saya setelah saya curhat masalah kasus yang saya alami, alhamdulillah beliau betul betul membantu saya untuk di vonis dan alhamdulillah berkat bantuan beliau saya langsun di vonis bebas dan tidak terbukti bersalah, alhamdulillah berkat bantuan bpk Dr. H. Haswandi ,SH.,SE.,M.Hum beliau selaku ketua panitera muda perdata di kantor Mahkamah Agung R.I no hp bpk Dr. H. Haswandi ,SH.,SE.,M.Hum 0823-5240-6469 Bagi teman atau keluarga teman yang lagi terkenah musibah kriminal, kalau belum ada realisasi masalah berkas anda silah'kan hub bpk Dr. H. Haswandi ,SH.,SE.,M.Hum semoga beliau bisa bantu anda. Wassalam.....