Sabtu, 23 Februari 2013

MAKALAH TRANSLITERASI



BAB I
PENDAHULUAN


a.      Latar  Belakang

Manusia merupakan makhluk sosial yang perlu berinteraksi dengan manusia lainnya.Secara umum, bahasa adalah suatu bentuk ungkapan yang bentuk dasarnya ujaran. Jadi,bahasa Indonesia adalah suatu bentuk ungkapan yang bentuk dasarnya ujaran yang tumbuh dan berkembang di nusantara.
Di Indonesia terdapat sejumlah besar bahasa daerah yang masing-masing dituturkan sebagai alat perhubungan antar warga masyarakat bahasa itu.Karena hidupnya berdampingan dengan bahasa Indonesia, terjadilah proses pemengaruhan.Hingga kini, orang masih terlalu banyak menekankan peranan bahasanya sebagai sumber dan bukan sebagai penerima.Proses ini sebenarnya bersifat timbal balik.Dalam bahasa daerah masa kini, dapat juga disaksikan masuknya unsur bahasa Indonesia, begitu pula dengan bahasa Indonesia, unsur bahasa asing juga diserap melalui bahasa Indonesia.Kejadian asimilasi bahasa itu,disatu pihak dapat membantu asimilasi bangsa, dan pihak lain dapat menjamin kelangsungan bahasa Indonesia yang harus menyesuaikan diri dari perkembangan dunia.Asimilasi yang menghasilkan pengaruh dan penyerapan istilah bahasa asing menjadi beberapa bagian dari bahasa indonesia itulah yang disebut transliterasi dalam bahasa Indonesia.




b.      Tujuan
Penulis membuat makalah ini untuk memenuhi tugas bahasa indonesia dan semoga menjadi pengetahuan bagi pembaca




c.       Rumusan Pemasalahan
Pada makalah ini penulis mengemukakan beberapa permasalahan :
1.      Apakah pengertian Transliterasi ( alihaksara )
2.      Bagaimana penyerapan kata dalam transliterasi ( alihaksara )
3.      Bagaimana pedoman transliterasi ( alihaksara )
4.      Rumusan Pedoman transliterasi


























BAB II
PEMBAHASAN


1.      Pengertian transliterasi

Menurut kamus bahasa indonesia (1997c : 1071) transliterasi adalah penyalinan dengan penggantian huruf dari abjad yang satu keabjad yang lain( terlepas dari lafal bunyi kata sebenarnya. Transliterasi arab latin ialah penyalinan huruf – huruf arab dengan huruf – huruf latin beserta perangkatnya. Ada pula pendapat, penyalinan dng penggantian huruf dr abjad yg satu ke abjad yg lain: untuk mengetahui sastra Melayu Klasik lebih mendalam, perlu dilakukan -- dr tulisan Arab Melayu ke dl tulisan Latin
Jadi transliterasi adalah pengalihan suatu jenis huruf ke jenis huruf lainnya, misalkan alih aksara, dari aksara jawa kehuruf latin,dari aksara arab ke huruf lain. Beberapa penulis menggunakan sumber berbahasa inggris beserta alih aksaranya, dalam bahasa inggris yang sering digunakan adalah alih aksara kalam,kadang-kadang perbedaan alih aksara inggris dengan alih aksara kritis indonesia menimbulkan kesalahpahamandan kekeliruan pembacaan. Contoh alih aksara qalam (inggris) Omar, Hadith. Alih aksara kritis indonesia Utsman, hadits.
KEPUTUSAN BERSAMA MENTERI AGAMA DAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA Nomor      : 158 th. 1987 Nomor      : 0543bJU/1987 TRANSLITERASI ARAB LATIN . Transliterasi dimaksud sebagai pengalih-hurufan dari abjad yang satu ke abjad yang lain. Transliterasi Arab Latin di sini ialah penyalinan huruf-huruf Arab dengan hurf-huruf Latin beserta perangkatnya. Prinsip Pembakuan Pembakuan pedoman transliterasi Arab-Latin ini disusun dengan prinsip sebagai berikut: Sejalan dengan Ejaan Yang disempurnakan. Huruf Arab yang belum ada padanannnya dalam huruf latin dicarikan padanannya dengan cara memberi tanda diakritik dengan dasar “satu fonem satu lambang”. Pedoman transliterasi ini diperuntukkan bagi masyarakat umum.


2.      Penyerapan kata dalam transliterasi (Alih aksara)

Kata dari bahasa Arab yang diserap ke dalam bahasa Indonesia mengalamipenyederhanaan atau perubahan, baik dalam hal penulisan maupun pengucapannya. Sebagai contoh, huruf ق (qaf) pada Irak, Ya’kub, akhlak, fikih, kadar, dan kaidah telah diserap menjadi k; sedangkan pada pada Qur’an dan Masjidil Aqsa tetap bentuknya dan dialihaksarakan sebagai q.
Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan antara alih aksara dan kata serapan tersebut.

No
Penulisan Arab
Alih aksara kritis
Alih aksara diplomatik
Perubahan
Kata dari alih aksara kritis
Kata serapan
1.
عَ
‘a
‘a
A
Assalamu’alaykum, ‘Ashr, ‘Abdullah, ‘Abdul Muththalib, ‘Aisyah, ‘Amr,
Assalamualaikum, Ashar, Abdullah, Abdul Muttalib
2.
عِ
‘i
‘i
I
‘Isa, ‘Isya’, ‘Idul Fithri, ‘Idul Adhha, al-’Iraq, dhu’afa’, dha’if, adh-Dha’ifah
Isa, Isya, Idul Fitri, Idul Adha, Irak, duafa, dhaif, adh-Dhaifah
3.
عُ
‘u
‘u
U
‘Umar ibn al-Khaththab,
Umar bin Khattab,


3.      Pedoman transliterasi

Transliterasi yang dipakai dalam Disertasi ini adalah pedoman Transliterasi Arab-Indonesia berdasarkan Surat Keputusan bersama Meneri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia tanggal 22 Jauari 1988. Pedoman transliterasi yang digunakan adalah Sistem Transliterasi ArabLatin Berdasarkan SKB Menteri Agama dan Menteri P&K RI no. 158/1987 dan No. 0543 b/U/1987 tertanggal 22 Januari 1988.
Arab
Latin
Arab
Latin
Arab
Latin
ا
`
ز
z
ق
q
ب
b
س
s
ك
k
ت
t
ش
sy
ل
l
ث
ts
ص
sh
م
m
ج
j
ض
d
ن
n
ح
h
ط
t
و
w
خ
kh
ظ
z
ه
h
د
d
ع
ء
ذ
ż
غ
g
ي
y
ر
r
ف
f

-


Catatan:
1.  Konsonan yang bersyaddah ditulis dengan rangkap
Misalnya ;   ربـنـا ditulis rabbanâ.

2.      Vokal panjang (mad) ;
Fathah (baris di atas) di tulis â, kasrah (baris di bawah) di tulis î, serta dammah (baris di depan) ditulis dengan û. Misalnya;   الـقـارعـة ditulis al-qâri‘ah,  المــسـاكـيـن ditulis al-masâkîn,  الـمـفـلحونditulis al-muflihûn

3.      Kata sandang alif + lam (ال)
Bila diikuti oleh huruf qamariyah ditulis al, misalnya ; الـكافـرون ditulis al-kâfirûn. Sedangkan, bila diikuti oleh huruf syamsiyah, huruf lam diganti dengan huruf yang mengikutinya, misalnya ;   الـرجـالditulis ar-rijâl.

4.      Ta’ marbûthah ( ة).
Bila terletak diakhir kalimat, ditulis h, misalnya;  الـبـقـرةditulis al-baqarah. Bila ditengah kalimat ditulis t, misalnya;  زكاة الـمـال ditulis zakât al-mâl, atau سـورة النـسـاء ditulis sûrat al-Nisâ`.

5.      Penulisan kata dalam kalimat dilakukan menurut tulisannya, Misalnya;    وهـو خـيـرازقــين  ditulis wa huwa khair ar-Râziqîn.


Alih Aksara( Transliterasi ) huruf Arab kehuruf latin dalam ejaan bahasa Indonesia diatur dalam Surat Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri P dan K Nomor 158 tahun 1987 – Nomor: 0543 b/u 1987, Transliterasi merupakan salah satu program penelitian yang pelaksanaanya dimulai tahun 1983/ 1984 untuk mencapai rumusan yang lebih baik. Transliterasi ini memang dihajatkan untuk semua bangsa dalam menuliskan bahasanya, karena ketidak adanya pedoman yang baku yang dapat dipergunakan oleh masyarakat tersebut. Dari hasil itu diketahui bahwa selama ini masyarakat masih mempergunakan transliterasi yang berbeda – beda.

Pembakuan pedoman transliterasi arab – latin adalah dengan prinsip
a.       Sejalan dengan ejaan yang disempurnakan (EYD)
b.      Huruf arab yang belum ada padanannya dalam huruf latin dicarikan padanan dengan cara memberi tambahan tanda diakritik dengan dasar “ satu fonem satu huruf “
c.       Pedoman transliterasi diperuntukan bagi masyarakat umum (DEPAG RI, 2003 : 3)


1.      A. Konsonan Tunggal

Huruf Arab
Nama
Huruf Latin
Keterangan
ا
alif
-
tidak dilambangkan
ب
B
-
ت
T
-
ث
śā
S
s (dengan titik diatasnya)
ج
Jīm
J
-
ح
H
(dengan titik di bawahnya)
خ
khā
Kh
-
د
Dal
D
-
ذ
Żal
z
z (dengan titik di atasnya)
ر
R
-
ز
Zai
Z
-
س
Sīn
S
-
ش
Syīn
Sy
-
ص
Şād
S
s (dengan titik di bawahnya)
ض
Dād
D
d (dengan titik di bawahnya)
ط
ţā
T
t (dengan titik di bawahnya)
ظ
Z
z (dengan titik di bawahnya)
ع
‘ain
koma terbalik (di atas)
غ
Gain
G
-
ف
F
-
ق
Qāf
Q
-
ك
Kāf
K
-
ل
lām
L
-
م
mīm
M
-
ن
nūn
N
-
و 
wāwu
W
-
ه
H
-
ء
hamzah
apostrof, tetapi lambang ini
tidak dipergunakan untuk
hamzah di awal kata
ي
y
-

b. Konsonan Rangkap
Konsonan rangkap, termasuk tanda syaddah, ditulis rangkap

2.      Vokal
a.       Vocal Tunggal
Tanda nama
Huruf latin
Nama
Kasrah
I
 
Fathah
A
Dammah
U

Misal   :
Nasara :نَصَرَ     
‘ajala   :عَجَلَ     
Hamida:حَمِدَ     
Karima            :كَرِمَ     

b.      Vokal rangkap
         Tanda
Nama
Huruf latin
Naim
...... ى
Fathah dan y
a i
a  & i
...... و
Fathah dan wau
a u
a & u
Misal   :
Kaifa    :كَيْفَ   
Haula   :هَوْلَ    

3.      Maddah
Maddah / vocal panjang yang didalam bahasa arab dilambangkan dengan harakat dan huruf, transliterasinya berupa huruf dan tanda.


4.      Rumusan Pedoman transliterasi

1.      Ta marbutah
Transliterasi untuk ta marbutah ada dua yaitu :
a.       Ta marbutah yang huruf hidup atau mendapat harakat fathah, kasrah, dan dammah transliterasi adalah /t/ ;
b.      Ta marbutah yang mati atau mendapat harakat sukun, transliterasinya adalah /h/ ;kalau pada kata terakhir dengan ta marbutah diikuti oleh kata yang menggunakan kata sandang al serta bacaan kedua kata ini terpisah, ta marbutah itu di transliterasi dengan /h/ .
Misalnya :
Raudahal_atfal                       :رَوْضَةُالأَطْفَالْ    
Raudatul  atfal
Al_madinah al_munawwarah:المَدِيْنَةُالمُنَوَّرَهْ   
Al_madinatul munawwarah

2.      Syaddah (tasydid)
Syaddah atau tasjid yang didalam bahasa arab dilambangkan dengan sebuah tanda, yaitu tanda syaddah atau tasjid,  dalam transliterasi tanda syaddah tersebut dilambangkan dengan huruf yaitu huruf yang sama dengan huruf yang diberi tanda syaddah.
Misalnya :
Rabbana    :رَبَّنَا  
Al - birr    :البِرّ  
Nu” ima    :نُعِّمَ  
Nazzala    :نَزَّلَ  
Al – hajju  :الحَخُّ    

3.      Kata sandang
Kata sandang dalam system penulisan arab dilambangkan dengan huruf yaitu :
Namun dalam transliterasinya kata sandang itu dibedakan antara kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiyah dengan kata sandang qamariyah (a, I, u, b, j, h, kh, g, f, q, k, m, w, h, y), sedangkan kata sandang yang diikuti huruf syamsiyah (t, s, d, z, r, z, s, sy, s, d)
Misalnya :
Ar – rajulu :الرَّجُلُ  
Al – qalam :القَلَمَ    

4.      Hamzah
Hamzah ditransliterasi dengan apostrof (‘), namun, transliterasi yang demikian berlalu pada hamzah yang terletak di tengah dan akhir kata.
Misalnya    :
Umirtu       :اُمِرْتُ    
Syai’un      :شئٌ     

5.      Penulisan kata
Pada dasarnya setiap kata, baik fi’il, isim maupun huruf ditulis terpisah.Bagi kata – kata tertentu yang penulisannya dengan huruf arab yang sudah lazim dirangkaikan dengan kata lain karena ada huruf atau harakat yang dihilangkan maka dalam transliterasi penulisan kata tersebut tersebut bias dilakukan dengan dua cara :
Bisa dipisah perkata dan bisa pula dirangkaikan

6.      Huruf  Kapital
Walaupun dalam system huruf arab huruf capital tidak dikenal, dalam transliterasi ini huruf capital tetap digunakan. Penggunaan huruf capital penggunaan huruf capital sesuai dengan EYD. Diantaranya huruf capital digunakan untuk penulisan huruf awal, nama diri dan permulaan kalimat.  Bila nama diri itu didahului oleh kata sandang, maka yang ditulis dengan huruf capital tetap huruf awal nama diri tersebut, bukan huruf awal kata sandangnya.
Misalnya : Penggunaan huruf capital untuk allah hanya berlaku bila dalam tulisan arabnya memang lengkap demikian dan kalau penulisan itu disatukan dengan kata lain sehingga ada huruf / harakat yang dihilangkan, huruf capital tidak dipergunakan.



BAB III
PENUTUP

a.       Kesimpulan
Dari  pembahasan diatas dapat kita tarik beberapa kesimpulan yang mendasari penulisan ini, diantaranya :
Transliterasi adalah pengalihan suatu jenis huruf kejenis huruf lainnya, misalkan alih aksara jawa kehuruf latin, dari huruf jawi ke huruf latin. Beberapa penulisan menggunakan sumber berbahasa inggris beserta alih aksaranya, dalam bahasa inggris yang sering digunakan adalah alih aksara Qalam, kadang – kadang perbedaan alih aksara ini dengan alih aksara kritis Indonesia menimbulkan keslahpahaman dan kekeliruan pembacaan. Contoh alih aksara Qalam ( inggris ), Omar, Hadith. Alih aksara kritis di Indonesia, Uts, Mar, Hadits.


b.      Saran
Berdasarkan hasil makalah tersebut penulis menyarankan agar kita senantiasa menggunakan bahasa yang  sesuai dengan metode yang telah ditetapkan oleh kaidah bahasa Indonesia.


c.       Kritik
Kami menyadari dalam pembuatan makalah kami, masih banyak kekurangan. Untuk itu kamimohon masukan yang membangun dari pembaca agar dalam pembuatan makalah selanjutnya kami bias lebih baik lagi.



Daftar Pustaka
Pokja Akademik UIN SunanKalijaga, Yogyakarta 2005
a.       Eneng Herniti, M. Hum
b.      Sri Harini, M. Si
c.       Dra. Navilah Abdullah, M. Ag
d.      Sumberhttp://muhanfar.wordpress.com/2010/10/12makalah - tentang - transliterasi – dalam – bahasa- Indonesia. ( 20 September 2011, Pkl 19.30 WIB )
kamus bahasa indonesia (1997c : 1071)
Surat Keputusan bersama Meneri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia tanggal 22 Jauari 1988.
(DEPAG RI, 2003 : 3)
http://www.artikata.com/arti-355022-transliterasi.html